Alive (16 orang-72 hari di Neraka Salju)
[118-07-21438]
oleh Piers Paul
Rilis | : | 2007 | |
Halaman | : | 390p | |
Penerbit | : | Elex Media Komputindo | |
Bahasa | : | Indonesia |
Alive menceritakan kisah para penumpang pesawat Angkatan Udara Uruguay Fairchild F-227 yang jatuh di Pegunungan Andes pada tahun 1972. Setelah sepuluh minggu berada di salah satu puncak pegunungan bersalju yang dingin dan terpencil itu, hanya 16 dari 45 orang penumpang yang ditemukan dalam keadaan hidup. Mereka saling melindungi dan menolong, dan terpaksa memakan tubuh teman-temannya yang sudah meninggal agar bisa bertahan hidup.
Kisah yang provokatif dan menarik perhatian, tentang bagaimana manusia bersikap di depan kematian (The Village Voice).
Buku ini merupakan #1 New York Times Bestseller, sudah terjual lebih dari 5 juta kopi, diterbitkan dalam 15 bahasa, dan difilmkan Hollywood pada tahun 1992.
ISBN | : | 9792090800 | |
Rilis | : | 2007 | |
Halaman | : | 0p | |
Penerbit | : | Elex Media Komputindo | |
Bahasa | : | Indonesia |
Pemenang lomba mengarang tingkat nasional Jepang, untuk karyanya yang berjudul "Air Mata Ibu & Diriku dalam Genggaman"
Ibu, air matamu adalah kehidupanku dan kata-katamu adalah masa depanku.
Beratku hanya 500 gram waktu dilahirkan. Dokter yang bekerja di rumah sakit tempatku dilahirkan bercerita bahwa ibu tidak bisa mendengarkan penjelasannya karena matanya sudah dibanjiri air mata melihatku yang begitu kecil.
Kelima jariku sebesar korek api. Kepalaku sebesar telur. Pinggulku sebesar jari kelingking orang dewasa. Selama tujuh bulan aku dibesarkan dalam inkubator di rumah sakti. Ibu setiap hari menengokku, tida peduli apakah saat itu sedang turun hujan dan salju, bahkan ibu datang tanpa membawa payung. Ibu selalu mengajak bicara dan membelai kepalaku. Jika ibu memberikan jarinya, aku segerah meraih dan menggenggamnya.
Ibu, bunga Miyuki yang kau sirami setiap hari dengan cinta dan kasih sayangmu sekarang sudah beranjak dewasa. Aku bangga mempunyai seorang ibu yang keras dan selalu tegar. Jika ibu dulu mendidikku dengan "lembek" pastilah aku tidak bisa seperti sekarang ini.
Sekarang aku ingin ibu bisa mengalirkan air mata bahagia. Air mata bahagia yang terus mengalir sampai tidak bisa berhenti. Akan tiba saatnya waktu impianku itu bisa tercapai.